DOUBLE TAP

Eve 20X3

Malam tahun baru sudah berlalu satu minggu.
Dalam posting kali ini saya mau cerita tentang bagaimanasaya melaluimalam tahun baru. Terlambat sih, tapi memorinya akan selalu tersimpan manis.

Saya sempat baca postingan kak Tira tentang bagaimana dia melewati malam natalnya bersama keluarga pacarnya, kali ini saya juga punya cerita tapi di malam tahun baru.


Berapa hari sebelum tanggal 31 Desember, saya dan pacar masih bingung dimana akan melewati malam tahun baru, karena malam pergantian tahun baru 2011 ke 2012 kami bersama keluarga masing-masing.
Sampai tangal 31 pun kami masih tidak tau mau new years eve'an dimana. Setelah bbm kak Eno, yang juga tidak tau akan dibawa kemana malam tahun baru nanti, akhirnya pacar pun mengajak melewati malam tahun baru di rumahnya, bersama keluarganya. Ini sesuatu banget loh.

Jam delapan malam, doi jemput saya di rumah. Saya minta izin ke mamake lalu kami pun berangkat, tapi pas di jalan doi bilang kalau mau beli kado untuk acara tukar-tukaran kado di rumahnya, yang memang sudah acara paten di keluarganya jika malam tahun baru. Saya pun diajak berpartisipasi. Lalu kami memburu sesuatu yang bisa ditukar, cincin? oh bukan itu terlalu mahal dan rasanya masih lama jika kami bertukaran cincin. Setelah mendapat apa yang harus ditukar, kami pun segera menuju Perumahan Dosen Tamalanrea, rumah doi.

Sebenarnya saya sering ke rumah doi, ketemu ibu dan ayahnya juga pernah. Lebih sering ketemu adik-adiknya dan Mona. Tapi untuk bertatap muka lebih lama sangat jarang. Hubunganku sama doi sudah setahun satu bulan, rasanya ganjil saja jika belum bertemu secara formal dengan ke dua orangtua dan keluarganya. Malam itu saya berusaha rileks serileks di tempat pijat refleksi. Terus saya langsung ke ruang keluarganya, yang mereka lagi seru main Ludo. Saya yang baru datang tiba-tiba disuruh ikut bermain, tepatnya menggantikan posisi ibunya. 

Oke, Ludo ini membawa ku kembali ke masa SD. Bermain bersama ayah, dan dua sepupunya membuat saya sempat canggung diawal-awal, antara kagok bermain dengan ayahnya dan lupa-lupa ingat permainan Ludo. Oke sepuluh menit kemudian saya mulai kalem, sok kalem tepatnya. Tapi gara-gara kocokan dadu saya yang selalu keluar dengan angka sedikit membuat saya gregetan dan kesal hingga sering mengeluarkan kata "AWWAH!" secara spontan.

Oke saya kalah. Lalu ibunya pacar memulai permainan baru, yaitu main kartu domino. Oke, it's time!
Khusus permainan ini saya bisa dibilang cukup menguasai lah, lalu kami bermain. Doi yang notabennya gak bisa main kartu, kecuali UNO pun dipaksa main. Seru dan saya kalah lagi -___-

Kado pun telah tersusun rapih di meja, saya tidak berharap dapat kado yang "wah". Suasana keluarga pacar lah kado di malam itu. Setelah itu kami makan malam, ada mie kering buatan Mona. Enak, sempat nyesel jaim ngambilnya sedikit, mau nambah juga gengsi cyiiin. Jaga image depan calon mertua itu lebih berharga daripada jaga image depan pemimpin perusahaan huft.

Tiba-tiba kak Eno bbm, dia menunggu di depan rumah Syahrir, dan kak Pandy juga sudah siap dengan mobil ferarrinya. Akhirnya kami absen ikut acara tukar kado di rumah Syahrir, kami ikut bersama kak Pandy dan kak Eno melihat suasana malam tahun baru di Makassar.
Delivery fastfood, lalu mencari spot untuk melihat kembang api. Macet pun kami temui ketika di jalan Kartini, dekat lapangan Karebosi hingga akhirnya kami pasrah untuk melihat kembang api dari atas ferrari. Akhirnya tahun baru pun dirayakan, kembang api mewarnai gelapnya langit malam itu. 

Pulang dari jalan-jalan, saya kembali ke rumah pacar, dan ternyata ada kado yang telah ditukar dan disimpankan untuk kami, saya mendpat MUG dan pacar dapat biskuit hohoho.

Keep It Simple :)
Malam tahun baru yang cukup mengesankan, melewati bersama orang-orang terdekat. 
Di jalan, pacar sempat cerita kenapa di edisi Corel Draw langsung di jadikan X3 setelah 12, karena menurut yang menciptakan Corel, 13 itu angka sial, makanya di ganti dengan seri X3, yang artinya tetap saja 13. Makanya biar tahun ini gak sial, kita sebut saja 20X3. Oke?

Saya selalu ingat tulisan di buku Raditya Dika yang "Manusia Setengah Salmon" di dalam bukunya, ada tulisan seperti ini:

"Masing-masing cowok/cewek punya kebiasaan sendiri, 
keluarga mereka juga punya kebiasaan sendiri. 
Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah
dengan meluluhkan keluarganya
Dan cara meluluhkan keluarga seseorang adalah 
menerima dan mengikuti kebiasaan mereka."

You got it? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar