DOUBLE TAP

Pekerja Kecil Kampus Merah

"Selalu bersyukur sama yang dikasih Allah"
Makassar, 27 Februari 2010
Disela-sela dedaunan dan pohon-pohon yang rindan serta alat besi yang tajam, dia memangkas daun-daun yang telah belukar.
Dibawah terik panas matahari ia tetap melanjutkan pekerjaannya,

Dg. Sikki, begitulah nama seseorang pria yang hampir paruh baya ketika ditanya namanya.
Pria itu kurang lebih dua tahun bekerja sebagai pemangkas rumput di Kampus Merah itu. Setiap harinya ia bekerja dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 15.00 sore.
Dengan gaji yang belum bisa mencukupi keluarganya dia tetap bertahan kerja di Kampus itu, yang awal mulanya ia bekerja sebagai gembala kerbau kemudian ia menerima ajakan temannya untuk bekerja sebagai pemangkas rumput.  Dengan pendapatan kurang lebih Rp.600.000/bulan itulah ia mencoba menghidupi istri dan empat anaknya.

Pria yang tinggal di Monginsidi Baru itu pun beruntung mempunyai anak-anak yang masih bisa membantunya, sang anak tidak tega melihat sang Bapak bekerja sendirian, si anak pun akhirnya membantu dengan berjualan koran. Dengan begitu merka lebih dapat bertahan hidup.

Ketika ditanya pengalaman apa yang bapak dapatkan selama bekerja di Kampus Merah ini, dia hanya bisa menjawab "saya selalu bersyukur sama yang dikasih Allah"
kutipan kata-kata terssebutlah yang selalu membuat bapak satu ini rajin bekerja, demi menghidupi keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar